7 Dampak perubahan hormonal dan fisik selama kehamilan
Kategori | Kehamilan |
Di lihat | 7175 kali |
Harga | Rp (Hubungi CS) |
Kategori | Kehamilan |
Di lihat | 7175 kali |
Harga | Rp (Hubungi CS) |
Hormon berperan menjaga kesehatan bunda dan janin di dalam kandungan selama masa kehamilan. Namun, pengaruh hormon juga bisa menyebabkan ketidaknyamanan pada tubuh dan emosi bunda. Berikut adalah beberapa gejala yang normal terjadi akibat pengaruh hormon kehamilan.
1. Sensitifitas kandung kemih. Pada awal masa kehamilan, ada beberapa hormon yang berperan untuk menjaga janin tetap sehat hingga plasenta bisa bekerja dengan normal. Kerja dari hormon-hormon ini meningkatkan aliran darah ke panggul sehingga sensitifitas kandung kemih meningkat dan bunda menjadi lebih sering merasa ingin ke belakang.
Baca juga: 5 Jenis makanan sehat untuk bayi
2. Sensitifitas payudara. Peningkatan kadar hormon selama masa kehamilan juga dapat membuat payudara terasa nyeri. Gejala ini biasanya akan mereda dengan sendirinya setelah minggu ke 12 masa kehamilan.
3. Morning sickness. Morning sickness menyerang sebagian besar wanita hamil pada trimester pertama. Ternyata, gejala yang sering ditandai dengan rasa mual dan muntah ini juga disebabkan faktor hormonal. Morning sickness biasanya mereda pada saat usia kandungan mencapai 12 minggu atau bisa lebih.
4. Hormon Heartburn. Hormon ini mempengaruhi otot uterus sehingga menjadi lebih rileks dan mampu melebar sesuai kebutuhan janin yang terus tumbuh. Selain otot uterus, otot katup antara kerongkongan dan perut juga mengalami hal yang sama. Akibatnya, asam lambung akan terdorong ke kerongkongan dan timbul rasa mulas di perut.
5. Nyeri pada pinggul dan tulang kemaluan. Hormon kehamilan juga menyebabkan tulang rawan bunda melemas. Persendian dan ligamen di daerah pinggul dan tulang kemaluan akan melonggar untuk memberi ruang bagi bayi yang semakin besar. Akibatnya, bunda mungkin merasakan nyeri di area tersebut.
6. Rahim lebih rileks. Hormon yang membuat otot rahim lebih rileks juga mempengaruhi otot-otot di usus. Otot yang melemas menyebabkan rasa kembung dan bahkan sembelit. Solusinya, perbanyak konsumsi makanan-makanan berserat tinggi seperti sayuran dan buah-buahan.
Baca juga: 8 Tips menyusui dimalam hari
7. Kodisi emosional. Hormon-hormon yang berperan pada masa kehamilan ternyata juga mempengaruhi terbentuknya zat kimia di otak yang berpengaruh pada Hail ini menyebabkan naik turunnya kondisi emosional secara signifikan selama masa kehamilan. Pada beberapa wanita, faktor hormonal ini bahkan bisa menyebabkan kecemasan dan depresi. Berubah-ubahnya mood biasanya miuncul pada akhir trimester pertama dan pada trimester ketiga masa kehamilan.
Satu lagi gejala yang biasa muncul pada masa kehamilan adalah kram pada kaki, walaupun belum ada yang bisa menjelaskan penyebab pastinya. Kram pada kaki biasanya dirasakan wanita hamil terutama pada malam hari. Berikut ini adalah beberapa tips yang bisa membantu meredakan kram pada kaki selama masa kehamilan.
1. Mendingikan kaki. Mendinginkan kaki dapat menjadi salah satu cara untuk meredakan kram pada kaki. Berdirilah dengan telapak kaki menapak pada permukaan yang dingin, misalnya lantai, dan lakukan peregangan pada bagian otot betis untuk mengurangi rasa nyeri.
Baca juga: Panduan singkat pemberian obat pada bayi
2. Meregangkan kaki. Meregangkan telapak kaki ke arah tulang kering bisa membantu meredakan kram. Bila kram pada kaki begitu parah, bunda mungkin memerlukan seseorang untuk membantu bunda melakukannya. Selain itu, pastikan bunda cukup minum. Belum ada penelitian yang membuktikan secara gamblang hubungan antara dehidrasi dan kram kaki, namun banyak wanita yang mempercayai bahwa cukup minum dapat mengurangi kram pada kaki selama kehamilan.
3. Meminta pertolongan dokter. Bila kram pada kaki sangat parah dan menyiksa, bunda bisa meminta pertolongan dari dokter atau spesialis kandungan. Bunda mungkin akan disarankan untuk mengkonsumsi suplemen magnesium.Perubahan hormonal dan fisik selama masa kehamilan