Fakta penting seputar muntah atau gumoh pada bayi
Kategori | Bayi |
Di lihat | 11424 kali |
Harga | Rp (Hubungi CS) |
Kategori | Bayi |
Di lihat | 11424 kali |
Harga | Rp (Hubungi CS) |
Memuntahkan ASI yang sudah diminum atau biasa dikenal dengan istilah gumoh sangatlah normal terjadi pada bayi dan belum tentu menandakan gangguan kesehatan tertentu. Setengah dari bayi mengalami kondisi ini pada 3 bulan awal kelahirannya. Hal ini disebabkan oleh sistem pencernaan bayi yang belum berkembang sempurna sehingga bayi memuntahkan makanannya, terutama bila ia terlalu banyak makan. Gumoh biasanya ditandai dengan mengalirnya makanan (tanpa paksaan) melalui mulut dan bisa disertai sendawa.
Baca juga: Tips mengatasi balita penakut
Memuntahkan makanan atau gumoh yang normal tidak menyebabkan gangguan kesehatan. Gumoh kadang-kadang menimbulkan kekhawatiran berlebih pada orang tua karena jumlahnya yang banyak. Selama si kecil merasa nyaman, nafsu makannya baik, dan mengalami kenaikan berat badan yang normal berarti keluarnya makanan akibat gumoh tidak membuatnya kekurangan nutrisi penting. Kondisi ini biasanya memuncak pada usia 4 bulan dan mereda dengan sendirinya pada saat bayi menginjak usia 1 tahun.
1. Beri susu pada bayi dengan posisi kepala lebih tinggi dari perut. Setiap selesai minum susu, beri waktu bagi bayi untuk duduk tegak selama kurang lebih 30 menit. Hindari kegiatan yang terlalu aktif atau menggunakan ayunan bayi setelah waktu makan.
2, Beri makan bayi dalam jumlah yang lebih sedikit namun lebih sering. Bila bunda menyusui, persingkat waktu tiap sesi menyusui. Bila bayi minum susu formula, kurangi sedikit jumlah susu dalam botol yang disajikan untuk si kecil.
Baca juga: Apakah sabun memicu infeksi saluran kencing anak?
3. Setelah makan, jangan lupa untuk menyediakan waktu untuk membantu bayi bersendawa. Hal ini bisa membantu mengalirkan udara dalam perut bayi keluar melalui mulut. Ayah bunda dapat menegakan si kecil didada kanan atau kiri sambil menepuk lembut punggung mereka.
4. Tidurkan bayi dalam posisi berbaring pada punggungnya. Lebih bagus bila bunda menidurkan si kecil menggunakan bantal atau kasur khusus yang membuat posisi kepala si kecil sedikit lebih tinggi dari perutnya. Jangan menidurkan bayi dalam posisi tengkurap sekalipun disebut-sebut dapat mengurangi gumoh. Menidurkan bayi dalam posisi berbaring pada punggungnya dapat mengurangi resiko Sudden Infant Death Syndrome (SIDS).
5. Bagi bunda yang menyusui, mungkin dokter akan menyarankan untuk mengurangi asupan susu sapi dan produk-produknya atau makanan lainnya. Bunda menyusui bisa bereksperimen dengan susunan menu yang dikonsumsi untuk mencegah bayi bayi muntah atau gumoh.
Ada kalanya bunda harus waspada saat si kecil sering muntah dan disertai dengan beberapa tanda yang mengindikasikan adanya gangguan kesehatan tertentu, antara lain:
Baca juga: 7 Cara bijak mendisiplinkan si kecil
Untuk mengatasi masalah tersebut, dokter mungkin menyarankan beberapa hal yang berbeda-beda setelah melakukan beberapa tes untuk mengetahui dengan pasti penyebabnya. Mungkin dokter akan menyarankan teknik tertentu dalam pemberian susu pada si kecil. Pada kasus yang lain dokter mungkin meresepkan obat-obatan tertentu untuk mengatasi kondisi tersebut.